Di masa pandemi seperti sekarang ini, berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuka bisnis sampingan. Tentu saja, memilih bisnis yang akan dibuka tidak bisa sembarangan seperti dulu. Apalagi, terjadi pembatasan aktivitas sehingga banyak orang yang enggan melakukan aktivitas di luar rumah.
Jika Anda ingin membuka bisnis, Anda dapat mencoba memulai bisnis makanan. Dari berbagai macam pengelolaan bisnis makanan, bisnis makanan online menjadi solusi terbaik. Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menyewa tempat.
Selain itu dari segi kepraktisan, bisnis makanan secara online juga terkesan jauh lebih praktis, sehingga bisa menjadi pilihan yang terbaik. Meskipun berada di tengah pandemi, bisnis makanan tetap menggiurkan.
Apalagi, jika sudah ada konsumen yang fanatik dengan menu makanan tertentu. Biasanya, mereka tidak akan pernah mempertimbangkan harga. Namun, meskipun demikian, harga tetap harus diperhatikan dengan baik.
Cara menentukan harga jual makananmemang menjadi tantangan tersendiri. Sebenarnya, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menentukan harga jual , seperti:
Untuk menentukan harga, Anda bisa melihat secara garis besarnya, yakni faktor internal serta eksternal. Faktor internal di sini seperti biaya produksi per barang dan ongkos lainnya seperti transportasi, bahan bakar hingga upah pekerja. Kemudian Anda bisa menambah nilai keuntungan yang diharapkan.
Namun, jika memilih penentuan harga secara eksternal, harga yang Anda pasang berarti harga yang sesuai pantauan harga pasar. Sehingga nantinya produk yang Anda pasarkan menjadi lebih kompetitif. Tetapi, penetapan harga ini juga harus memaksimalkan efisiensi pengeluaran yang dilakukan selama proses produksi.
Biasanya, karena baru saja membuka bisnis makanan, pemilik tidak memperhitungkan tenaga yang sudah dikeluarkan, karena selagi bisa dikerjakan sendiri, biaya tenaga sepetri tidak begitu penting.
Padahal, biaya tenaga ini bisa diperhitungkan mirip tenaga karyawan. Contohnya, bila upah karyawan dalam satu hari Rp 10 ribu, upah pemilik bisa dikali dua menjadi Rp 20 ribu.
Biaya produksi lainnya adalah minyak tanaga, dan gas. Anda bisa menghitung biaya minyak tanah dan gas ini dalam hitungan bulanan.
Jika Anda sudah menetapkan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dari awal hingga akhir, Anda bisa segera menetapkan profit atau keuntungan yang diingini. Contohnya, Anda menetapkan profit sebesar 30%.
Memang, harus diakui. Salah satu tantangan terbesar dalam penentuan harga jual adalah proses produksi yang membutuhkan biaya tidak sedikit. apalagi untuk produksi makanan.
Sebenarnya, jika salah satu tantangan untuk memproduksi makanan dalam bisnis adalah biaya operasionalnya, Anda bisa memanfaatkan cloud kitchen. Bisnis kuliner yang menggunakan konsep cloud kitchen ini sedang sangat digandrungi.
Banyak pebisnis kuliner yang mengaku, jika cloud kitchen ini bisa memangkas biaya operasional di tengah surutnya bisnis. Cloud kitchen sendiri merupakan dapur restoran yang sengaja tidak menyediakan area makan di tempat. Sehingga hanya melayani pengantaran makanan.
Biasanya, di dalam sebuah cloud kitchen nantinya terdapat beberapa merek restoran berbeda. cloud kitchen sendiri bukan hal baru, bahkan telah menjadi trend dari tahun 2019 lalu. Awalnya, cloud kitchen digunakan untuk pelaku usaha dengan modal minim, sehingga pengusaha bisa memangkas biaya listrik, pramu saji, sewa restoran dan lainnya.
Tentu saja, dengan menggunakan cloud kitchen bisnis bisa menjadi lebih efisien dan efektif. Apalagi pelaku bisnis hanya berfokus untuk menjaga kualitas dan kebersihan makanan.
Cloud Kitchen Indonesiamenjadi salah satu rekomendasi cloud kitchen terbaik yang bisa dijadikan sebagai pilihan. Solusi usaha kuliner ini bahkan bisa memberikan strategi perencanaan bisnis. Sehingga, percayakan masalah bisnis kuliner Anda pada Telepot Co Kitchen.