Hampir semua orang pakai listrik, termasuk yang ngetik artikel dan baca. Betul kan? 😄
Bisa dibilang listrik itu kebutuhan pokok selain sandang, pangan dan papan.
Apalagi di zaman teknologi seperti sekarang, semua perangkat elektronik mulai dari komputer, blender, ponsel semuanya pakai listrik.
Saat ini penyedia listrik di Indonesia dikuasai pemerintah melalui PLN. Sebagai pelanggan PLN yang baik tentu saja kita harus membayar tagihan tepat waktu bagi pelanggan tipe pascabayar.
Menurut saya pribadi keduanya sama saja. Tarif listriknya tetap sama, yang membedakan hanya mekanisme pembayaran saja. Kalau prabayar, isi pulsa/token dulu baru pakai listriknya. Kalau pascabayar, pakai dulu bayarnya nanti.
Kalau mau irit sebenarnya lebih ke penggunaan masing-masing, ini beberapa tips yang mungkin bisa dicoba.
Pakai lampu LED yang cahayanya terang tapi watt-nya kecil. Untuk ruang keluarga ukurang 6 x 6 m, lampu LED 10 watt sudah cukup terang setara lampu biasa 18 watt.
Matikan lampu atau perangkat yang tidak terpakai atau kalau mau praktis bisa pakai colokan yang ada timer atau sekalian pasang perangkat smart home tapi ini butuh biaya yang lumayan.
Atur setting perangkat elektronik sesuai kebutuhan. Contohnya kulkas, kalau isinya sedikit sebaiknya atur termostat ke normal atau minimal.
Banyak sih sebenarnya tips menghemat listrik tapi ini hanya beberapa pengalaman pribadi saja 😄
Berikut ini beberapa kelebihan listrik prabayar berdasarkan pengalaman pribadi.
Beberapa kekurangan listrik prabayar menurut saya.
Harga token ini tentu berbeda dengan konter atau toko online seperti Tokopedia atau Shopee. Jumlah token yang didapatkan tergantung dengan kelompok tarif masing-masing pelanggan.
Pelanggan 1.300 W jika membeli token 20.000 tentu akan mendapatkan token lebih sedikit daripada pelanggan 900 W. Begitu juga pelanggan 900 W dengan 900 W subsidi. Jelas lebih banyak token yang didapatkan 900 W subsidi walaupun sama-sama membeli token 20.000.
Di bawah ini harga jual token yang saya jual secara online, untuk pembayaran hanya bisa ke bank BSI (Bank Syariah Indonesia). Mau beli token online murah yuk langsung WA saja.
Nominal | Harga Jual |
---|---|
5.000 | 7.700 |
10.000 | 12.700 |
15.000 | 17.700 |
20.000 | 21.100 |
50.000 | 51.100 |
100.000 | 101.100 |
Hal ini dikarenakan perbedaan tarif dari masing-masing golongan. Berikut ini perkiraan jumlah token yang akan kita dapatkan berdasarkan golongan tarif. Ini hanya perkiraan ya, setiap daerah apalagi yang di luar pulau Jawa kemungkinan pulsa/token yang didapatkan lebih sedikit.
Perkiraan ini lumayan akurat. Saya di Purbalingga ketika beli token 20.000 dapat tokennya 13.6, golongan tarifnya 900 VA non-subsidi.
Nominal | 450 VA | 900 VA subsidi | 900 VA normal | 1.300 VA |
20.000 | 44.21 | 31.31 | 13.57 | 12.51 |
50.000 | 110.53 | 78.28 | 33.93 | 31.26 |
100.000 | 221.07 | 156.56 | 67.86 | 62.53 |
200.000 | 442.14 | 313,12 | 135,71 | 125,05 |
500.000 | 1.098,71 | 782,79 | 339,29 | 312,63 |
1.000.000 | 2.204,05 | 1.565,58 | 678,58 | 625,26 |
Kelebihan:
Kekurangan:
Di artikel ini saya akan membahas cara praktis dan cepat cek tagihan listrik untuk prabayar dan pascabayar. Untuk pascabayar kita bisa melihat tagihan yang belum dibayar dan riwayat tagihan sebelumnya.
Sedangkan untuk PLN prabayar kita bisa melihat riwayat pembelian token. Jadi kita bisa memperkirakan berapa banyak pembelian token dalam 1 bulan.
Cara ini bisa dilakukan tanpa harus ribet install aplikasi pihak ketiga yang notabene banyak iklannya. Cuma kekurangannya website PLN ini tidak mobile-friendly jadi lebih nyaman kalau dibuka melalui komputer atau laptop.
Kalau mau lebih praktis dengan tampilan yang disesuaikan untuk ponsel ya download saja aplikasi resmi PLN di Play Store atau App Store. Kalau saya pribadi lebih suka cara ini karena tinggal buka website PLN saja tanpa install aplikasi apapun.
Jika rumahnya lebih dari satu ulangi lagi di Tambah Pelanggan. Dengan fitur ini kita bisa memantau pemakaian listrik dari masing-masing rumah. Kalau berhasil nanti tampilannya seperti ini.
Tampilan informasi antara pelanggan prabayar dan pascabayar akan berbeda. Berikut ini tampilannya.
Di halaman ini akan terlihat beberapa informasi penting seperti:
Mungkin ada yang pernah lupa kode token yang dibeli tapi belum sempat dimasukkan ke meteran. Nah di website ini kita bisa melihat riwayat pembelian tokennya, cuma tidak real-time artinya ketika kita beli token tidak langsung tampil di website PLN ini.
Di bagian tanggal transaksi berguna untuk menghitung berapa jumlah pembelian token selama sebulan.
Sedangkan untuk listrik pascabayar tampilannya seperti ini. Kita bisa melihat riwayat tagihan listrik sampai 6 bulan terakhir.
Perhatikan di bagian Tanggal Bayar dan Rp Tagihan. Kalau tagihan sudah terbayar maka akan ada tanggal pembayaran di Tanggal Bayar, itu formatnya TAHUN-BULAN-TANGGAL. Kalau belum dibayar maka pastinya kosong.
Kalau ada denda maka akan tampil di bagian Denda. Kebetulan ini bayarnya selalu sebelum jatuh tempo jadi tidak pernah kena Denda 😄
Semoga bermanfaat 👍
© 2023 Nulis