Daftar Harga Token Listrik PLN Terbaru 2020

22 Oct 2020 - 09:37

Token listrik PLN dan pulsa seluler memiliki satu kesamaan. Nominalnya sudah ditetapkan standarnya, namun penjual berhak untuk menjual nominal pulsa atau token tersebut dengan harga berapapun. Hal inilah yang menyebabkan harga token listrik bisa berbeda antara penjual satu dengan lainnya.

Pihak PLN sendiri telah menetapkan nominal-nominal token yang dapat dibeli oleh masyarakat, mulai dari yang nilainya kecil hingga besar. Beragamnya pilihan tersebut bertujuan supaya masyarakat bebas untuk memilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.

Daftar Harga Token Listrik PLN Resmi

Token listrik PLN merupakan kumpulan angka yang terdiri dari 20 digit untuk diinput ke meteran atau kWh meter. Meteran tersebut berbeda dengan meteran pasca bayar dan PLN pun memberi nama khusus yaitu Meter Prabayar (MPB).

Terdapat tombol angka dari 0 hingga 9 pada MPB yang berguna untuk memasukkan token. Setelah itu, informasi mengenai input token serta sisa pulsa akan tampak pada layar kecil yang ada di atas barisan tombol di MPB.

Seperti yang telah disebutkan di atas, PLN sudah menetapkan nominal token listrik yang dapat dibeli oleh pelanggan. Penetapan ini bertujuan untuk menetapkan batasan harga token listrik di pasaran. Berikut ini nominal-nominal yang tersedia untuk token listrik PLN:

  • Rp20.000,-
  • Rp50.000,-
  • Rp100.000,-
  • Rp250.000,-
  • Rp500.000,-
  • Rp1.000.000,-

Kendati telah ditetapkan nominal token seperti di atas, toko dan gerai bisa saja menetapkan harga jual di atas atau di bawah harga resmi PLN. Tapi selisih harganya juga tidak begitu banyak, rata-rata hanya berbeda Rp1.000,- hingga Rp3.000,- dari harga asli. Jadi, jika Anda ingin membuka usaha ini, maka keuntungannya juga cukup lumayan, lho.

Kisaran Harga Token Listrik PLN

Sadarkah Anda bahwa nominal pulsa listrik yang Anda terima selalu lebih kecil dibandingkan dengan harga yang dibayarkan? Hal ini memang benar adanya dan bukan merupakan kesalahan dari pihak penjual maupun PLN. Perbandingan antara nominal yang dibeli dan nominal diterima bisa Anda lihat pada tabel berikut:

<td>
  Pulsa Listrik Diterima
</td>

<td>
  Konversi ke Listrik
</td>
<td>
  Rp17.000,-
</td>

<td>
  13,2 kWh
</td>
<td>
  Rp47.000,-
</td>

<td>
  33,1 kWh
</td>
<td>
  Rp97.000,-
</td>

<td>
  66,3 kWh
</td>
<td>
  Rp244.000,-
</td>

<td>
  132,3 kWh
</td>
<td>
  Rp494.000,-
</td>

<td>
  328,9 kWh
</td>
<td>
  Rp994.000,-
</td>

<td>
  659,7 kWh
</td>
Harga Beli Token
Rp20.000,-
Rp50.000,-
Rp100.000,-
Rp250.000,-
Rp500.000,-
Rp1.000.000,-

Tabel di atas merupakan gambaran umum. Ketika Anda membeli pulsa listrik sendiri mungkin akan menerima nominal yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh Pajak Penerangan Jalan sebesar 3% dari harga token, biaya materai, serta biaya administrasi. Sebaiknya Anda memahami cara untuk menghitung kWh listrik supaya tidak mengalami kesalahpahaman lagi mengenai token listrik.

Cara Menghitung kWh Listrik

Ada beberapa hal yang berdampak langsung terhadap pulsa listrik yang diterima oleh pembeli, berikut ini detailnya:

  • Biaya administrasi, umumnya sebesar Rp3.500,- saja untuk setiap transaksi pembelian token.
  • Biaya materai hanya dibebankan untuk pembelian yang nominalnya lebih dari Rp200.000.-. Oleh karena itu, jumlah pulsa yang didapatkan lebih sedikit dibandingkan nominal di bawahnya.
  • Biaya pajak penerangan jalan yang persentasenya diserahkan kepada masing-masing daerah. Contohnya di Bandung, pembeli token listrik akan dikenakan pajak sebesar 6%, sementara di Jakarta, persentasenya lebih kecil yaitu 3%.
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% yang dibebankan khusus untuk pelanggan listrik lebih dari 2.200 VA, terutama untuk pelanggan golongan R2.
  • Tarif dasar listrik yang berbeda di setiap golongannya. Pembagian golongan PLN dibagi menjadi 5 sektor, yaitu:
  1. Rumah tangga
  2. Bisnis
  3. Sosial
  4. Industri
  5. Publik

Tarif listrik per kWh berdasarkan golongan dan besaran daya bisa Anda saksikan pada tabel di bawah ini:

<td>
  Golongan
</td>

<td>
  Daya (VA)
</td>

<td>
  Keterangan
</td>

<td>
  Tarif per kWh
</td>
<td>
  R1
</td>

<td>
  450
</td>

<td>
  Subsidi
</td>

<td>
  Rp415,00
</td>
<td>
  R1
</td>

<td>
  900
</td>

<td>
  Subsidi
</td>

<td>
  Rp586,00
</td>
<td>
  R1
</td>

<td>
  900
</td>

<td>
  Non subsidi
</td>

<td>
  Rp1.352,00
</td>
<td>
  R1
</td>

<td>
  1300
</td>

<td>
  Non subsidi
</td>

<td>
  Rp1.467,28
</td>
<td>
  R1
</td>

<td>
  2200
</td>

<td>
  Non subsidi
</td>

<td>
  Rp1.467,28
</td>
<td>
  R2
</td>

<td>
  3500
</td>

<td>
  Non subsidi
</td>

<td>
  Rp1.467,28
</td>
<td>
  R2
</td>

<td>
  4400
</td>

<td>
  Non subsidi
</td>

<td>
  Rp1.467,28
</td>
<td>
  R2
</td>

<td>
  5500
</td>

<td>
  Non subsidi
</td>

<td>
  Rp1.467,28
</td>
<td>
  R3
</td>

<td>
  6600
</td>

<td>
  Non subsidi
</td>

<td>
  Rp1.467,28
</td>
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Setelah mencermati isi tabel di atas, Anda dapat memperkirakan berapa kWh listrik yang didapatkan dari setiap pembelian token listrik. Namun sekali lagi, harga di atas tidak selamanya dapat dijadikan sebagai patokan. Pasalnya, ada beberapa faktor lain yang juga akan menentukan naik atau turunnya tarif dasar listrik, yaitu:

  • Tingkat inflasi keuangan negara
  • Fluktuasi harga minyak mentah Indonesia Crude Price (ICP)
  • Kurs atau nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah Indonesia.

Di bawah ini terdapat contoh perhitungan kWh listrik untuk membantu Anda dalam memahami teori yang telah dijelaskan di atas secara lebih mendalam.

Anda tinggal di Jakarta Utara dan membeli token listrik sebesar Rp100.000.- di minimarket dengan harga Rp102.500,-. Golongan listrik yang terpasang di rumah tangga adalah R-1/Rumah Tangga. Listrik tersebut memiliki daya 1.300 VA. Maka perhitungan yang tepat untuk kondisi tersebut adalah:

<td>
  Rp2.913,00
</td>
<td>
  Rp2.500,00
</td>
<td>
  Rp97.087,00
</td>
<td>
  Rp1.467,28
</td>
<td>
  66,2 kWh
</td>
Pajak Penerangan Jalan (3%)
Biaya Administrasi
Konversi Token ke kWh
Tarif Listrik
Estimasi kWh

Cara Membeli Token Listrik di Bhinneka

Anda bisa melakukan pembelian token listrik di mana saja, misalnya di loket PPOB, minimarket, kantor POS, dan marketplace. Namun, tempat yang paling disarankan untuk membeli token ini adalah di marketplace. Tujuannya adalah untuk mengurangi kontak dengan orang-orang di luar rumah mengingat kondisi saat ini masih berada di tengah pandemi.

Bingung mau beli token listrik yang paling terpercaya dan murah di mana? Anda bisa membelinya di website Bhinneka. Situs ini awalnya merupakan tempat untuk berbelanja gadget, namun kini telah melebarkan sayapnya ke produk-produk digital. Contohnya antara lain pulsa seluler, token listrik PLN, voucher game, dan masih banyak lagi.

Berikut panduan yang perlu Anda ikuti apabila ingin membeli token listrik PLN di Bhinneka.com:

  1. Kunjungi situs Bhinneka.com terlebih dahulu menggunakan browser di ponsel atau komputer Anda.
  2. Log in menggunakan email dan password.
  3. Pilih menu “Digital Product” untuk menuju ke halaman berisi produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, voucher game, dan pembayaran tagihan.
  4. Klik pada tab “Listrik PLN”.
  5. Anda akan melihat dua pilihan, yaitu “Token listrik” dan “Tagihan listrik”. Karena di sini Anda akan mengisi pulsa listrik prabayar, maka pilih “Token listrik”.
  6. Masukkan nomor meter atau ID pelanggan pada kotak yang tersedia. Pastikan Anda mengisi dengan teliti agar tak terjadi kesalahan.
  7. Pilih nominal yang muncul.
  8. Pilih metode pembayaran dan lakukan pelunasan.
  9. Anda akan mendapatkan token untuk diisi ke kWh meter.

Tahukah Anda bahwa Bhinneka.com juga menyediakan produk-produk untuk keperluan berbisnis. Jika Anda membutuhkan produk dalam jumlah banyak, sebaiknya kunjungi marketplace ini saja. Di sana akan ada banyak penawaran khusus untuk para pebisnis. Apakah Anda tertarik? Pasti Anda akan tertarik, karena Bhineka.com selalu memberikan penawaran terbaik.

Artikel Lainnya

Komentar