Green Clean: Komitmen Unilever Menjaga Kelestarian Lingkungan

24 Oct 2020 - 07:42

Unilever sudah sejak lama dikenal sebagai produsen berbagai produk kebutuhan rumah tangga, utamanya produk toileteries seperti sabun (mandi, cuci piring, dan detergen), sampo, hingga pasta gigi. Kemasan produk tersebut kebanyakan menggunakan plastik. Demi menjaga kelestarian lingkungan, dibuatlah program Green Clean.

Menginisiasi Adanya Bank Sampah

Unilever melalui programnya untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satunya dengan menginisiasi adanya bank sampah. Hal tersebut dilatarbelakangi dari banyaknya sampah yang ada di lingkungan terutama laut serta tingkat daur ulang sampah utamanya sampah rumah tangga yang masih sangat minim.

Untuk mendukung terciptanya lingkungan yang bersih, pihak Unilever bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengadakan bank sampah. Setidaknya ada sekitar 2.816 bank sampah binaan Unilever yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan kegiatan ini mampu mengurangi hingga 8.000 an ton sampah yang dibuang di TPA tiap tahunnya.

Program ini selain mampu mengurangi sampah, juga mengedukasi masyarakat untuk dapat memilah sampah serta mengolahnya kembali. Selain itu juga mampu mendatangkan penghasilan terutama bagi ibu rumah tangga. Tak sampai di situ, tiap tahun pihak Unilever selalu mengadakan evaluasi terhadap program ini serta memberi apresiasi terhadap tim binaannya.

Penggunaan Sampah Daur Ulang Untuk Kemasan Produk

Sebagai upaya menciptakan masa depan yang bersih dan lestari (clean future), pihak Unilever beretiket untuk meninggalkan bahan kimia dari bahan bakar fosil pada produk toileteries-nya. Sebagai langkah awalnya, Unilever mengganti kemasan produk pembersih dan detergen dari virgin plastic menjadi plastik hasil daur ulang.

Tak hanya sampai di situ, nantinya kemasan tersebut juga bisa di daur ulang lagi. Meskipun kemasan daur ulang ini terkesan lebih tipis, namun demi komitmen menjaga kelestarian bumi, hal ini perlu untuk dilakukan. Cara ini juga diterapkan pada salah satu brand barunya untuk produk sampo, conditioner, lotion, dan sabun mandi.

Penggunaan Pendekatan Karbon Warna Sebagai Transisi Sumber Bahan Terbarukan

Salah satu upaya program Green Clean untuk mewujudkan lingkungan yang lestari, yaitu dengan meninggalkan karbon yang berasal dari energi fosil yang dipakai pada beberapa formulasi produk dengan karbon warna sebagai energi terbarukan. Karbon warna ini bisa berasal dari penangkapan karbon dioksida dari udara hingga pemulihan karbon yang berasal dari bahan limbah.

Hanya saja hal ini masih berupa rancangan ke depannya. Pihak Unilever masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait penghasilan karbon warna apakah sesuai untuk formulasi hingga tingkat keamanannya. Tentunya hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jika bisa terealisasi lebih cepat, setidaknya pencemaran air akibat limbah rumah tangga bisa berkurang.

Mengajak Masyarakat Cintai Tubuh dan Lautan

Tak bisa dipungkiri bahwa laut saat ini sudah tercemar oleh beragam sampah plastik. Unilever dalam mewujudkan clean future, melakukan kampanye untuk mencintai tubuh dan lautan. Maksudnya selain memakai produknya pada tubuh, masyarakat juga mesti bisa menjaga lingkungan sekitarnya dari sampah, utamanya lingkungan laut.

Bisa dikatakan laut merupakan tempat tinggal banyak hewan maupun tumbuhan. Bahkan manusia juga menggantungkan hidupnya dari laut. Maka sudah sewajarnya untuk menjaga kebersihan laut dari sampah plastik dengan tidak hanya memakai produknya saja untuk tubuh tetapi juga tidak membuang sampahnya ke sembarang tempat. Lebih bagus lagi jika di daur ulang.

Setidaknya itulah komitmen yang sudah dijalankan maupun yang akan berjalan sebagai upaya Unilever dalam menjaga kelestarian bumi. Melalui program Green Clean, setidaknya Unilever mampu menjadi pionir dalam upaya melestarikan lingkungan baik dari sampah plastik, limbah air, hingga penggunaan bahan berkelanjutan.

Artikel Lainnya

Komentar

© 2023 Nulis | SAMASE Official Store