Seiring dengan perkembangan gaya hidup, kesadaran masyarakat akan pentingnya hemat energi pun terus bertumbuh. Masyarakat pun akhirnya makin selektif dalam memilih berbagai peralatan elektronik dengan label hemat listrik, tak terkecuali dengan AC atau air conditioner. Peluang ini yang kemudian dijawab oleh berbagai pabrikan elektronik dengan munculnya AC inverter low watt, yang semakin ditemukan di berbagai toko elektronik.
Dalam tugasnya untuk menyejukkan suhu di sebuah ruangan, cara kerja AC interver cukup berbeda dari AC standar. Dimana AC standar kompresornya menyala hingga suhu ruang sudah mencapai keinginan, baru kemudian otomatis mati. Dan saat suhu ruang kembali naik pada derajat tertentu, maka kompresor AC tersebut akan kembali menyala seperti sebelumnya. Demikian proses ini akan berlangsung berulang kali sepanjang pemakaian AC.
Rotasi menyala serta matinya kompresor ini yang menjadi salah satu penyebab mengapa konsumsi listrik menjadi sangat tinggi. Karena setiap kali kompresor menyala, maka membutuhkan konsumsi listrik yang lebih besar. Hal ini berbeda dengan teknologi yang dibekali pada AC inverter, dimana kompresor dari AC akan terus menyala selama pemakaian alat tersebut.
Saat suhu di ruangan sudah mencapai keinginan, kompresor hanya akan memperlambat gerak yang kemudian menyesuaikan laju putaran untuk mempertahankan suhu ruang. Ini yang menyebabkan air conditioner jenis ini mengonsumsi daya listrik lebih sedikit. Karena alat ini tidak mengambil daya listrik pada tarikan awal saat proses menyalakan AC. Jadi penggunaan AC interver ini di dalam ruangan kini banyak dipilih.
Meski harga dari AC inverter terbilang cukup mahal daripada AC standar, bahkan perbedaan harganya terbilang cukup signifikan atau dua kali lipatnya. Sehingga cukup banyak orang juga yang batal memilih pendingin ruangan ini setelah membandingkan harganya. Namun jika apabila AC tersebut anda nyalakan sepanjang malam setiap hari, maka anda akan mengerti bahwa memilih AC interver merupakan pilihan yang bijak karena biaya listrik yang dibayarkan lebih hemat.
Selain lebih hemat listrik, AC interver juga diklaim mampu mendinginkan ruangan lebih cepat bila dibandingkan dengan AC standar. Ini karena kompresor yang digunakan oleh inverter memang menggunakan watt yang lebih besar. Sehingga ruangan pun menjadi lebih cepat dingin. Tak mengherankan jika air conditioner jenis ini kerap menjadi pilihan AC terbaik bagi yang menginginkan performa.
Meski kompresor dari AC interver tersebut menggunakan watt yang lebih besar, tidak lantas membuatnya menjadi lebih boros listrik. Terlebih jika anda meletakkan atau menggunakan AC ini di ruangan kamar atau di ruangan kantor, dan menghidupkannya dalam jangka waktu yang cukup lama. Maka AC inverter low watt adalah pilihan yang tepat karena memiliki kemampuan dalam menurunkan konsumsi listrik, apabila suhu ruang sudah sesuai dengan suhu pada remote AC.
Selain itu AC interver sudah dibekali dengan freon tipe R410A yang jauh lebih ramah lingkungan, bila dibandingkan dengan AC standar yang kebanyakan masih menggunakan freon R22. Dimana menurut studi freon R22 ini dipercaya bisa merusak lapisan ozone, di beberapa negara bahwa penggunaannya sudah dilarang. Namun di Indonesia sendiri, penggunaan AC dengan freon R22 masih diperbolehkan sementara ini.
Inverter sendiri berarti teknologi yang digunakan untuk mengontrol kecepatan dari motor kompresor, sebagai pendorong aliran refrigerant variabel dalam sistem air conditioner guna mengatur suhu pada ruangan sehingga lebih stabil. Oleh karena itu, AC jenis ini dapat menghemat daya listrik lebih banyak daripada jenis lainnya. Jenis freon yang digunakan juga ramah lingkungan, sehingga membuat AC ini lebih banyak diminati.
© 2023 Nulis | SAMASE Official Store