Kilas Balik Blog Nulis Sejak 2012

25 Mar 2022 - 11:13
Ilustrasi

Bulan April 2022, sebentar lagi renewal domain nul.is. Mulai aktif sejak April 2012, tidak terasa usianya hampir 10 tahun.

Nul.is adalah satu dari puluhan blog yang saya kelola. Ada sekitar 1.000 artikel di blog ini. Mayoritasnya, ehm… tentu saja artikel sponsor.

Tulisan ini lebih ke cerita pengalaman pribadi. Mungkin ada sedikit penjelasan tentang cara yang saya ambil tapi tidak akan terlalu detail.

Awal Mula Nama Nul.is

Nul.is ini pertama kali saya daftarkan di registrar luar negeri, kalau tidak salah namanya OnlyDomains.

Harganya keterlaluan, $99/tahun akhirnya saya pindah ke registar resminya, ISNIC.

2021 kemarin pindah ke Namecheap yang lebih hemat sedikit daripada registrar resminya.

Sayangnya di Namecheap justru perpanjangannya lebih mahal dan proses pindahnya tidak otomatis seperti domain .com.

Sekarang 2022 pindah lagi ke registrar resminya di ISNIC karena biaya perpanjangnya lebih murah 😄

Namecheap: USD 39.98

ISNIC: EUR 31.9 = USD 35.05

Lumayan kan selisih $5 kalau dirupiahkan.

biaya domain mahal

Awalnya saya ingin membuat blog dengan domain nulis.com tapi harganya hampir $5.000. Setara Rp47.500.000 kalau dihitung kurs saat 2012.

Harga Domain Cantik

24 Maret 2022 saya cek ternyata sudah naik jadi $43.700! Entah apa ada yang mau beli domain semahal itu.

Saya tidak menyerah. Saya mau domain yang ada “nulis”-nya. Sebenarnya sih ada alternatif seperti .net atau .id tapi saya ga suka.

Sampai dapat inspirasi dari domain hack seperti del.icio.us, blo.gs dan instagr.am. Di Indonesia sendiri ada kask.us.

Langsung muncul ide nama nul.is tapi saya ragu apakah ada domain akhiran .is.

Domain .is memang langka sih ga seperti .com.

Ternyata .is domain negara Islandia, jauh sekali di ujung barat benua Eropa!

Harganya pun mahal $40/tahun, sekitar Rp600.000. Bisa dapat 4 domain .com nih.

Artikel Pertama

foto aku

Isinya tentang pengalaman ketika disuruh menggantikan senior saya di dunia blogging. Saya malu dan geli ketika ingat itu.

Padahal pengalaman saya waktu itu ga ada apa-apanya dibandingkan mas Wahyu.

Saya juga tidak ingat bicara apa saja ketika acara. Gugup sekali rasanya tampil di depan publik. Apalagi tidak ada persiapan mau bahas apa. Haha kacau sekali rasanya.

Pernah mau saya hapus saja artikel itu tapi biarlah jadi kenangan kalau saya pernah nekat jadi narasumber di acara tingkat kabupaten.

CMS WordPress

Awalnya saya pakai Joomla saat latihan bikin blog. Di toko buku saya lihat ada buku yang membahas pembuatan blog dengan WordPress, lupa judulnya apa.

Sejak saat itu saya langsung meninggalkan Joomla dan pakai WP.

Sampai detik ini hampir semua blog yang saya kelola, CMS-nya WordPress.

Selamat Tinggal WordPress

Selamat Tinggal WordPress

Dulu sempat cari alternatif WP. Pernah coba CMS seperti Bludit, Ghost, HTMLy tapi tetap WP yang terbaik.

Sampai suatu ketika saya baca tentang web development. Ada yang membahas tentang website statis, SPA (Single Page Application), SSG (Static Site Generator).

Disebutkan kelebihan website statis dibandingkan website dinamis. Diantaranya: lebih aman, lebih cepat dan minim perawatan.

Saat menggunakan WP saya sering menghadapi masalah seperti: spam, percobaan hack, tiba-tiba blog error, harus rutin update theme & plugin, dll.

Lama kelamaan jenuh juga pakai WP. Saya coba salah satu SSG yang terkenal dengan kecepatan build-nya, Hugo.

Saya coba dulu Hugo ini di blog lain. Sampai betul-betul terbiasa dengan cara kerjanya baru saya nekat migrasi nul.is dari WP ke Hugo.

Prosesnya cukup lama karena harus mengubah format konten ke Markdown, desain theme sendiri dan memastikan tidak ada artikel yang error. Akhirnya bulan November 2021 Nul.is menggunakan Hugo.

Dari Visual Editor ke Markdown

markdown

Dulu di WP saya terbiasa mengetik di Visual Editor. Nah, Hugo ini tidak ada dashboard atau admin seperti WP.

Awalnya terasa membingungkan karena terbiasa tampilan grafis di dashboard WP. Di Hugo ini semuanya dilakukan lewat code editor seperti Visual Studio Code. Rasanya seperti sedang coding aplikasi.

Untuk membuat artikel harus menggunakan format Markdown. Tidak ada tombol untuk membuat link atau menebalkan kata. Semuanya berbasis teks tapi di sini serunya, semuanya bisa dilakukan tanpa menggerakan mouse.

Tanpa cPanel dan Tanpa GUI

Website statis memang sederhana tapi kalau hostingnya di Cloudflare Pages, tidak ada tampilan berbasis grafis yang bisa digunakan untuk upload file statis tadi.

Saat ini CP baru mendukung GitHub dan GitLab. Belajar Git ternyata cukup mudah, saya belajar dari video di channel Web Programming UNPAS. Cara beliau menjelaskan mudah saya pahami, padahal beliau dosen dan saya lulus SMA saja tidak 👍

Sistem Komentar

Lepas dari WP saya sempat bingung sistem komentarnya pakai apa nih.

Ya jarang juga sih yang komentar di blog ini tapi bukan blog namanya kalau tanpa form komentar.

Kekurangan website statis itu ga bisa menerima input. Saat ini ada beberapa solusi yang bisa membuat blog/website statis bisa menampilkan komentar.

Misalnya seperti Disqus tapi saya ga suka karena lambat dan tampilannya ribet. Ada layanan gratis, Remarkbox tapi fiturnya terbatas dan loadingnya lambat. Cusdis sepertinya menjanjikan. Sudah saya pasang di blog ini.

Kekurangannya pengirim komentar tidak bisa memasukkan URL blog, cuma bisa nama dan email.

Hosting: Dari Berbayar ke Gratis

Nul.is ini menggunakan hosting mulai dari Digital Ocean, Linode, Cloudways, Runcloud, Vultr, Object Storage sampai akhirnya sekarang Cloudflare Pages (CP).

Keputusan menggunakan CP ini saya ambil karena Nul.is sudah tidak menggunakan WP. Tentu mubazir kalau website statis hostingnya di VPS.

Dari hosting VPS $10/bulan turun ke VPS $5/bulan, dan sekarang nul.is tidak membayar hosting sama sekali.

Awalnya sempat khawatir, blognya erorr ga nih. Saya pasang uptime tracker dari SiteUptime. Selama ini laporan uptime selalu 100% berarti tidak pernah ada error.

Ini salah satu upaya untuk efisiensi biaya hosting. Lagipula total biaya renewal domain sendiri hampir Rp4.500.000/tahun. Kalau ga bayar VPS kan hemat $60 tuh, bisa buat bayar perpanjangan nul.is dan beberapa domain .com.

Sumber Penghasilan Pertama

Blog ini sempat mengandalkan Google AdSense sebagai sumber penghasilan. Akhirnya berhenti total karena kalah bersaing di halaman pencarian Google.

Jualan Konten Bersponsor

Sejak berhenti dari AdSense saya mencoba alternatif lain tanpa harus mengandalkan traffik tinggi.

Saya mulai mengenal yang namanya bisnis content placement. Pernah bekerja sama lumayan lama dengan Tokopedia & Bukalapak.

Bisa dilihat di portofolio artikel nul.is, kebanyakan artikelnya untuk mereka.

Selain itu saya juga bergabung di forum, grup dan situs-situs influencer/publisher seperti Sosiago, Vira, dll.

Bisnis ini terus berlanjut sampai sekarang.

Domain Hack Lagi

Masih terinspirasi dari domain hack. Saya bikin blog baru untuk eksperimen di subdomain pe.nul.is dan me.nul.is.

Subdomain Pe.nul.is

Walaupun nul.is tidak lagi menggunakan WP, saya masih terus mengikuti perkembangan WP.

WordPress berkembang sangat pesat. Sekarang WP tidak hanya untuk blog. Bahkan WP bisa disulap jadi toko online, company profile dan landing page.

Tanpa pikir panjang, saya membuat halaman khusus jasa pembuatan website di pe.nul.is. Sambil latihan mendesain website berbasis WordPress.

Saya menggunakan theme gratis GeneratePress (GP). Ringan, cepat dan tidak ada fitur berlebih.

Desain layout-nya pakai plugin GenerateBlocks. Sama-sama buatan GP yang ringan dan cepat, tidak seperti Elementor yang lambat dan suka tiba-tiba hang.

Tentu saja pe.nul.is ini statis, hanya HTML, CSS dan JS. WordPress-nya hanya ada di komputer saya. Untuk membuat WordPress versi statis saya pakai plugin Simply Static.

Khusus 2 blog ini hostingnya di AWS (Amazon Web Services) S3 Object Storage + Cloudfront. Saya sedang eksperimen apakah biayanya lebih murah di AWS S3 atau layanan Object Storage di Indonesia.

Kalau selisihnya tidak begitu jauh rencananya sih mau pakai AWS S3 saja. Soalnya pengalaman menggunakan Object Storage dari BiznetGIO beberapa kali mengalami error. Tiba-tiba ada blog yang tidak bisa diakses.

“DNS Origin Error”, begitu tampilannya ketika blog diakses. Jelas, itu kesalahan dari endpoint S3 milik BiznetGIO.

Entah apa sebabnya, padahal blog yang error itu cenderung sepi. Atau mungkin BiznetGIO belum mendukung custom domain untuk website statis.

Subdomain Me.nul.is

Sedangkan me.nul.is saya buat untuk eksperimen menggunakan aplikasi Publii. Isinya asal nulis aja sih, malah jarang update.

Publii tersedia untuk sistem operasi Linux, Windows & macOS. Saya sendiri pakai Ubuntu dan tidak perlu instalasi, formatnya AppImage jadi tinggal dibuat executable saja.

Publii ini termasuk CMS (Content Management System) seperti WordPress. Bedanya Publii bisa offline, tidak perlu hosting seperti WordPress.

Publii akan membuat file-file statis yang bisa di-upload ke Github Pages, S3 atau Netflify. Prosesnya sudah otomatis tanpa harus buka command line.

Publii sendiri memang dibuat untuk kemudahan mengelola blog statis. Selama ini pembuatan website statis harus berhadapan dengan command line.

Ini salah satu contoh blog yang menggunakan Publii dan hostingnya di AWS S3 - wbloger.com.

Rencana ke Depan

Saya ingin menulis lebih banyak lagi artikel yang bermanfaat. Ya setidaknya berbagi pengalaman selama 10 tahun di dunia blogging.

Tiba-tiba muncul lagi ide jualan subdomain nul.is seperti my.id dan web.id. Langsung saja saya buat websitenya untuk jual domain cantik.

Eh ternyata sudah lebih 1.000 kata, jarang bisa ngetik sebanyak ini 😄

Artikel Lainnya

Komentar

© 2023 Nulis | SAMASE Official Store