Sejak SD saya punya cita-cita menjadi seorang programmer, profesi yang tidak seorang murid pun di kelas saya menyebutnya ketika sang guru bertanya. Sejak kecil memang saya agak berbeda dengan teman sebaya, kesukaan saya dengan dunia komputer tidak hanya karena games. Saya kagum dengan cara kerja perangkat lunak yang memberikan begitu banyak kemudahan bagi kehidupan.
Saya belajar bahasa pemrograman Java dan berhasil membuat beberapa program sederhana seperti kalkulator. Cita-cita ini terekam di album kenangan SD yang hilang entah kemana ketika pindah rumah, dari sekian banyak profil kebanyakan cita-cita mereka overlap satu sama lain alias punya banyak kesamaan. Di profil bocah ini, Izandi, tertulis dengan lugunya “Cita-cita: Programmer”.
Waktu terus berjalan, saat itu saya merasa semuanya berjalan sesuai keinginan. Fasilitas seperti komputer tersedia di rumah dan koneksi internet saat itu masih dial-up connection dari TelkomNet Instan. Setiap ayah saya pergi ke Jakarta beliau selalu menyempatkan ke toko buku Gramedia untuk membeli buku-buku komputer, beliau paham betul anak kelimanya ini suka baca buku.
Perkenalan saya dengan blog pada awalnya bukan karena keinginan menulis, tetapi lebih karena ketertarikan dengan bahasa pemrograman (lebih tepatnya markup language) HTML & CSS dan Content Management System seperti Joomla tetapi pada akhirnya jatuh cinta dengan WordPress sampai sekarang karena kemudahannya. Di saat yang sama saya menemukan sebuah buku yang isinya tentang cara mendapatkan uang dari internet melalui Google (kalau tidak salah nama penulisnya Taufik Hidayat). Dari sini kemudian saya membeli domain dan hosting, membuat blog WordPress dan mengisinya dengan tulisan ala kadarnya.
Kehidupan ini tidak selalu berjalan sesuai keinginan atau rencana. Singkat cerita karena suatu hal saya harus pergi ke sebuah kota yang berjarak 8 jam perjalanan dari kota penuh kenangan, bukan untuk bekerja apalagi kuliah, ya pindah saja karena tidak ingin lagi berada di kota asal. Pernah beberapa kali melewati kota ini tetapi tidak pernah terbersit di benak saya akan menjadi penduduknya. Di kota ini saya banyak menghabiskan waktu belajar secara autodidak tentang internet marketing, WordPress dan hal lainnya yang terkait itu semua. Blog yang saya buat sebelum pindah ke kota ini perlahan mulai memberikan pendapatan melebihi UMK salah satu kota di provinsi Jawa Tengah ini, cukup untuk hidup layak.
8 tahun kemudian, kegiatan ini terus berlanjut. Perlahan cita-cita saya semasa SD menjadi programmer semakin pudar, bahkan sekarang sudah tidak tertarik lagi membaca buku tentang pemrograman. Saya menemukan minat baru di dunia tulis-menulis dengan media blog.
Sampai saat ini sebenarnya saya masih malu menyatakan diri sebagai blogger atau bahkan penulis, apalagi ketika melihat segudang prestasi dari narablog lain yang membuat saya kagum. Saya tetap bertahan karena merasa aktivitas ini cocok dengan kepribadian introver yang saya miliki dan juga karena ini sebuah pilihan hidup tanpa opsi. Kenapa tanpa opsi? Ada 2 alasan.
Perjalanan di dunia blog dimulai sekitar tahun 2007, ada banyak suka dan duka selama rentang waktu hampir 1 dekade.
Apakah saya bangga sebagai narablog? Oh tentu saja, tidak hanya bangga bahkan saya sangat bersyukur bisa menjadi seorang blogger. Bangga bukan berarti sombong lho ya, tetapi sebagai afirmasi kalau “profesi” ini menjanjikan, apalagi memang saya tidak punya pilihan 😀
Salam dari Blogger Purwokerto