Pengalaman Menggunakan Ubuntu 20.04.4 LTS (Focal Fossa)

1 Apr 2022 - 06:35

Sudah lama saya tidak berminat menggunakan Windows. Dulu pakai Windows karena masih sering bermain games.

Sekarang saya bisa total tidak bermain game, memang tidak mudah tapi ternyata tidak mustahil.

Sempat menggunakan macOS di laptop MacBook Pro 2010, tapi sekarang menggunakan komputer rakitan sendiri dengan sistem operasi Ubuntu.

Ini pengalaman saya selama menggunakan Ubuntu 20.04.4 LTS.

ubuntu focal fossa

1. Semua Aplikasi yang Saya Butuhkan Ada

Aplikasi

Ubuntu bisa menjadi pengganti Windows bajakan. Semua program yang umum dipakai tersedia di Ubuntu. Berikut ini program atau aplikasi yang saya pakai:

  1. Mozilla Firefox, program yang paling pertama dan sering dibuka.
  2. Chromium, hanya dibuka saat ingin tes tampilan website.
  3. Visual Studio Code, untuk menulis blog, build, dan upload ke GitHub.
  4. GIMP, edit foto atau gambar.
  5. Inkscape, bikin gambar vektor
  6. Shotcut, untuk edit video.
  7. OnlyOffice, untuk membuka file documents atau excel.

Untuk aplikasi seperti Publii atau Simplenote ada format AppImage, tidak perlu instalasi, cukup centang “Allow executing…” langsung bisa dipakai.

2. Terkadang Tiba-tiba Hang

Pernah hang saat browsing menggunakan Firefox, seingat saya tidak banyak tabs dan tidak sedang render video.

Saya harus menunggu sekitar 30-60 detik untuk normal sampai mouse bisa digerakkan kembali.

Tidak tau apa sebabnya, mungkin karena RAM cuma 4 GB atau SSD yang kapasitasnya cuma 120 GB. Padahal dulu MacBook Pro 2010 yang jelas spesifikasinya ketinggalan zaman, hampir tidak pernah hang.

Maklum sih, Ubuntu dan Windows ini didesain untuk bisa berjalan di komputer dengan kombinasi komponen yang berbeda.

Wajar kalau ada permasalahan seperti ini, sedangkan macOS sudah dioptimasi di spesifikasi tertentu.

Lagipula Ubuntu ini gratis, saya tidak bisa komplain untuk sesuatu yang gratis 😄

3. Koneksi Wifi Lambat

Nah, ini yang paling menyebalkan dan sampai sekarang saya terpaksa pakai koneksi USB ke ponsel. Niatnya ingin praktis, nyalakan hotspot di ponsel, dan langsung terkoneksi di komputer.

Ternyata di Ubuntu tidak semudah itu, pairing-nya lama, dan sering gagal. Sudah saya coba semua solusi yang ada di internet, tapi tidak ada yang berhasil.

4. Koneksi USB Terputus Sendiri

Ajaib sekaligus membingungkan. Koneksi internet via USB dari iPhone 5s ke komputer sering tiba-tiba putus sendiri.

Padahal logo koneksinya masih aktif, tapi saat buka website selalu “Server Not Found”. Solusinya cabut kabel USB-nya dan pasang lagi. Merepotkan, tapi ya sudahlah ini gratisan.

5. Booting Cepat

Ada kekurangan tentu ada kelebihan. Booting dari sejak tombol “ON” ditekan sampai masuk ke desktop tidak sampai 1 menit, rasanya cepat, mungkin karena pakai SSD.

Kesimpulan

Memang tidak sesempurna ketika mengunakan macOS, tapi ya untuk sesuatu yang gratis, Ubuntu sangat bagus. Masalah di atas kadang terjadi, tapi frekuensinya tidak terlalu sering.

Memang kalau lagi terburu-buru rasanya kesal, apalagi kalau hang-nya bisa sampai 1 menit lebih. Padahal pola penggunaannya sama seperti di laptop MacBook jadul, tapi tidak pernah hang.

Kalau ditanya, “Pilih mana antara Ubuntu, macOS, dan Windows?”, jelas saya memilih macOS. Semoga tahun ini atau tahun depan bisa punya MacBook Pro 👐

Artikel Lainnya

Komentar

© 2023 Nulis | SAMASE Official Store