Mata Najwa : Reaksi BIN Terhadap Ancaman Taliban

25 Aug 2021 - 11:33

Dalam acara Mata Najwa di trans 7 hari ini akan membahas fenomena politik global tentang kemenangan grup Taliban akan Afghanistan. Isu hangat ini memicu banyak perdebatan tentang bagaimana situasi ini dapat memengaruhi dunia secara global dan lebih pentingnya lagi dengan situasi politik Indonesia.

Seperti yang kita tahu, Mata Najwa adalah program acara yang dikenal berani membawa isu konfliktual dengan narasumber yang merupakan pakar, praktisi, atau tokoh politik kelas 1 di Indonesia. Dipandu oleh salah satu jurnalis senior, Najwa Shihab, berbagai tokoh Indonesia telah hadir sebagai bintang tamu seperti Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie, bahkan Presiden Indonesia, Joko Widodo, juga pernah turut berdiskusi di Mata Najwa.

Pada episode Mata Najwa yang dapat disaksikan melalui live streaming trans 7 hari ini, Mata Najwa membahas reaksi Badan Intelijen Negara (BIN) terhadap isu Taliban. Seperti yang sudah diliput, Deputi VII Badan Intelijen Negara, Wawan Hari Purwanto mengatakan bahwa keamanan Indonesia seharusnya tidak akan terpengaruh oleh keberhasilan Taliban.

Di Afghanistan sendiri, walau Taliban sudah memenangkan lebih dari setengah wilayah, namun tetap ada perlawanan dari penduduk setempat yang memiliki aliran kepercayaan yang berbeda. Perlawanan ini telah merebut kembali tiga wilayah provinsi Baghlan yaitu distrik Banu,Pol-e-Hasar, dan De Salah.

Namun seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam kasus terorisme. Ideologi terorisme yang mengakar pada kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia, telah membuka jaringan-jaringan dengan berbagai kelompok teroris. Tidak menutup kemungkinan bila Taliban justru memiliki keberadaan yang signifikan dan kuat di Indonesia, layaknya seperti jaringan Al-Qaeda yang telah terkuak beberapa tahun yang lalu.

Menyikapi situasi ini, BIN tetap melakukan antisipasi akan kemunculan aksi dan grup teroris dalam negeri yang dipicu oleh kemenangan Taliban di Afghanistan. Dikatakan bahwa pemerintah Indonesia terus memonitor perkembangan gerakan Taliban. Indonesia sendiri sudah mengumpulkan dan memulangkan para alumni perang Afghanistan untuk kembali ke NKRI, demi menjaga kedamaian dan menghindari afiliasi dengan para aktor dalam konflik. BIN mengaku akan berkomunikasi dan membina para alumni perang agar tidak menyebarkan ideologi perang kepada generasi muda di Indonesia.

Banyaknya perdebatan dan potensi ancaman keamanan untuk Indonesia membuat signifikansi Taliban patut diperhatikan dan dibahas. Simak informasi terbarunya dalam pembahasan Mata Najwa pukul 20:00 WIB melalui live streaming Trans 7.

Artikel Lainnya

Komentar

© 2023 Nulis | SAMASE Official Store