Maison Kitsuné sudah tidak asing didengar kedua pasang telinga kita, brand ini didirikan di Paris pada tahun 2002 oleh Gildas Loaëc, yakni mantan manajer duo musik elektronik Prancis Daft Punk dan Masaya Kuroki, seorang arsitek asal Jepang. Di Jepang, Loaëc dan Kuroki bersama-sama mengawasi produksi film anime Daft Punk Interstella 5555. Mereka berdua mengembangkan konsep untuk brand yang unik yaitu Kitsuné dengan menggabungkan dua minat mereka yang saling terkait: fashion dan musik.
Nama ‘Kitsuné’ yang berarti rubah dalam bahasa Jepang adalah simbol keserbagunaan. Menurut legenda, rubah memiliki kekuatan untuk mengubah penampilan dan tidak memiliki keraguan. Maison Kitsuné tahu bagaimana menyesuaikan gayanya sesuai dengan inspirasi musim demi musim. Loaëc dan Kuroki memamerkan visi kontemporer mereka tentang fashion yang dipengaruhi dari dua kota yang berbeda, yaitu Paris dan Tokyo. Desainer ini mendesain kebutuhan pria dan wanita dengan keseimbangan yang sempurna antara tradisi dan modernitas, kenyamanan dan kesederhanaan, chic dan santai.
Memiliki 12 fashion boutiques di beberapa negara (Jepang, Prancis, Amerika dan Hongkong) yang menyediakan segala jenis kebutuhan fashion for women and men, dari mulai t-shirts, pakaian hangat, jaket, jeans, pakaian renang, sneakers, aksesoris, hingga parfum, bahkan brand ini membuat kompilasi musik dalam sebuah playlist demi menunjang kebutuhan musik para penggunanya. They don’t stop, di tahun 2013 founders dari Kitsuné ini membuka dua kedai kopi di Paris dan Tokyo bernama Café Kitsuné.
Pembukaan kedai kopi ini menandakan bahwa Kitsuné memperluas jangkauan bisnis mereka. Setelah sukses dengan fashion dan musik, Gildas Loaëc dan Masaya Kuroki memahami kebutuhan orang-orang untuk sekedar nongkrong, ngopi, dan bersantai. Tidak dapat dipungkiri bahwa bercengkrama dengan teman dan keluarga sembari minum duduk di kafe sudah menjadi sebuah lifestyle bagi banyak orang. Dikembangkan oleh dua desainer tersebut, bar kopi berdiri kecil ini memiliki desain yang nyaman dan sederhana dengan pesona kafe Eropa kuno. Keberhasilan outlet pertamanya di Aoyama Tokyo, Gildas dan Masaya membuka cabang keduanya di Palais Royal Paris.
Di cafe ini menawarkan beragam macam minuman, dari mulai kopi yang di-steam dan di-handripped secara kuno agar kesegaran dari biji kopi akan tetap terjaga, hingga minuman blended seperti Maccha, Cocoa, Espresso untuk menemani hari kalian disaat mengisi waktu senggang. Untuk penyeduhan kopi, alat yang digunakan adalah alat tradisional spesial dengan bahan dasar kayu dan tembaga yang di buat secara khusus. Café Kitsuné juga menyediakan cool down sparkling and sweet drinks seperti Blenheim Ginger Ale dan 100% additive-free North Farm Stock. Seluruh bahan yang dipakai terjamin kesegarannya, agar Anda dapat menikmati Shakerato, Affogato, Frappe kalian dengan nikmat! Kalian juga dapat membeli berbagai macam merchandise di store Bobobobo seperti produk-produk yang ada di bawah:
Sebagai bagian dari koleksi kafe, Kitsuné telah bekerja sama dengan desainer Alix D. Reynis dan Astier de Villatte untuk piring keramik edisi terbatas dan cangkir yang terinspirasi oleh cangkir kertas yang digunakan di kafe.
Dalam enam belas tahun setelah pembuatan brand ini, Maison Kitsuné telah tumbuh secara konsisten dan meningkatkan pengaruh internasionalnya, dengan lebih dari 300 titik distribusi di seluruh dunia, termasuk butik-butik yang tersebar di beberapa titik negara. Di sisi musik, Maison Kitsuné terus merilis track yang dikurasi oleh beberapa talenta global yang hebat, menampilkan artis-artis lebih dari 200 acara eksklusif setiap tahun, dan elemen baru ditambahkan ke repertoar Maison Kitsuné: Café Kitsuné. Memperluas rentang gaya hidup, Café Kitsuné memberi penghormatan pada kenikmatan sederhana menikmati secangkir kopi yang diseduh dengan baik di tempat-tempat yang modern, kosmopolitan, dan unik.
Saat ini, Maison Kitsuné terus mendorong kemampuan mereka untuk terus berinovasi. Campuran budaya yang cocok, melahirkan persahabatan yang menyatukan obsesi dengan kualitas bersama dengan bakat sehingga melahirkan kreativitas.